Pages

Sunday, October 31, 2010

IMUNISASI ANAK & REAKSI YANG DI TIMBULKAN


 Imunisasi, tak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tapi juga ampuh untuk mencegah dan menangkal timbulnya penyakit serta kematian pada anak-anak. Lalu mengapa kadangkala ibu bapa kerap mengabaikan tindakan penting tersebut? Bukankah lebih baik mencegah daripada mengubati?

Sesuai dengan yang diprogramkan oleh pertubuhan kesihatan dunia WHO (Badan Kesihatan Dunia), Pemerintah Indonesia menetapkan ada 12 imunisasi yang harus diberikan kepada anak-anak. 5 Diantaranya merupakan imunisasi yang wajib diberikan sebab fungsinya adalah untuk mencegah anak dari serangan penyakit. Sedangkan 7 jenis imunisasi yang lain merupakan imunisasi yang dianjurkan sebab hanya berfungsi untuk menambah daya tahan tubuh anak terhadap beberapa jenis penyakit.


IMUNISASI WAJIB

Imunisasi yang wajib diberikan pada balita di bawah 12 bulan adalah BCG, hepatitis B, polio, DPT dan campak. Berfungsi untuk menangkis penyakit-penyakit yang boleh menyebabkan kematian serta kecacatan. Seperti TBC, Hepatitis dan Polio. Sedangkan reaksi masing-masing imunisasi juga berbeza-beza pada setiap anak, bergantung pada simpanan vaksin dan sensitiviti tubuh tiap anak. 
BCG

Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan, vaksin ini mengandungi bakteria bacillus Calmette-guerrin hidup yang dilemahkan sebanyak 50.000-1.000.000 zarah / dos.Biasanya reaksi yang ditimbulkan oleh imunisasi ini adalah selepas 4-6 minggu di tempat bekas suntikan akan timbul bisul kecil yang akan pecah. Namun jangan kautir, sebab hal ini merupakan reaksi yang normal. Namun jika bisulnya dan timbul kelenjar pada ketiak atau lipatan paha, sebaiknya anak akan dibawa kembali ke doktor. Sementara waktu untuk mengatasi pembengkakan, kompres bekas suntikan dengan cairan antiseptik.

Hepatitis B
Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah penyakit yang disebabkan virus hepatitis B yang mengakibatkan pada hati. Penyakit itu menular melalui darah atau cecair tubuh yang lain dari orang yang dijangkiti. Vaksin ini diberikan 3 kali sehingga usia 3-6 bulan.
Polio
Imunisasi polio memberikan kekebalan terhadap penyakit polio. Penyakit ini disebabkan virus, menyebar melalui tinja / kotoran orang yang dijangkiti. Anak yang terkena polio boleh menjadi lumpuh layuh. Vaksin polio ada dua jenis, yakni vaccine polio inactivated (IPV) dan vaccine polio oral (OPV). Vaksin ini diberikan pada bayi yang baru lahir, 2,4,6,18 bulan dan 5 tahun. 

Campak
Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak (tampek).Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dos pada saat anak berumur 9 bulan dan vaksin kedua 6 tahun. Reaksi imunisasi Campak biasanya timbul seminggu kemudian berupa demam, diare, atau keluar bintik-bintik merah di kulit. Namun kesan ini tergolong ringan sekali sehingga tak perlu ada yang dikhawatirkan sebab biasanya akan sembuh sendiri. 
DTP
Imunisasi DPT adalah suatu vaksin yang melindungi terhadap difteria, pertusis dan tetanus.Difteria disebabkan bakteria yang menyerang tekak dan boleh menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Penyakit ini mudah berjangkit melalui batuk atau bersin. Pertusis (batuk kokol) adalah jangkitan bakteria pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis juga boleh menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerosakan otak. Tetanus adalah jangkitan bakteria yang boleh menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang.Vasin ini diberikan 5 kali pada usia 2,4,6,18 bulan dan 5 tahun. 

Reaksi tempatan yang mungkin timbul oleh imunisasi ini adalah rasa nyeri, merah dan bengkak selama satu-dua hari di bekas suntikan. Untuk mengatasinya beri kompres hangat. Umumnya pasca imunisasi ini anak agak demam dan rewel. Berikan si kecil ubat penurun panas dan banyak minum terutama ASI. Namun kini sudah ada vaksin DPT yang tidak menimbulkan reaksi apapun, baik tempatan mahupun umum, yakni vaksin DTap (Diphtheria, tetanus, acellullar pertussis), sayangnya harga untuk imunisasi ini masih tergolong mahal. Biasanya doktor akan memberikan pilihan, jadi tegantung pada orangtua mau memilih yang mana. 

IMUNISASI YANG DIANJURKAN

Vaksin-vaksin tersebut adalah Hib, pneumokokal (PCV), Influenza, MMR, Tifoid, Hepatitis A, dan Varisela.
Hib
Imunisasi Hib membantu mencegah jangkitan oleh Haemophilus influenza jenis B yang disebabkan oleh bakteria. Organisma ini boleh menyebabkan meningitis (radang selaput otak), pneumonia (radang paru-paru) dan jangkitan tekak. Vaksin ini diberikan 4 kali pada usia 2,4,6 dan 15-18 bulan. 
Pneumokokal (PCV
Imunisasi ini untuk mencegah penyakit paru-paru dan radang otak. Imunisasi ini juga melindungi anak terhadap bakteria yang sering menyebabkan jangkitan telinga dan radang tenggorokan. Bakteria ini juga boleh menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti meningitis dan radang paru-paru.
Vaksin Influenza 
Dapat diberikan setahun sekali sejak umur 6 bulan. Vaksin ini dapat terus diberikan hingga dewasa. 

 
MMR
MMR merupakan pengulangan vaksin campak, ditambah dengan gondongan dan Penyakit Rubela (Campak Jerman). Diberikan saat anak usia 15 bulan dan diulang saat anak berusia 6 tahun. Reaksi dari vaksin ini biasanya baru muncul tiga minggu selepas diberikan, berupa bengkak di kelenjar belakang telinga. Untuk mengatasinya, berikan anak ubat penghilang nyeri. Patut diperhatikan, jangan langsung membawa pulang anak setelah ia diimunisasi MMR. Tunggulah hingga 15 minit, sehingga jika timbul suatu reaksi bisa langsung ditangani. 

Imunisasi varisella
Berfungsi memberi perlindungan terhadap cacar air. Cacar air ditandai dengan ruam kulit yang membentuk lepuhan, komplikasinya jangkitan kulit dan boleh jangkitan di otak. Vaksin ini diberikan pada anak usia 1-13 tahun 1 kali dan lebih dari 13 tahun 2 kali.
Tifoid 
Imunisasi untuk mencegah Typus. Imunisasi ini dapat diulang setiap 3 tahun. 
Hepatitis A
Imunisasi inidapat diberikan pada anak usia di atas 2 tahun. 

SYARAT PEMBERIAN IMUNISASI

Paling utama adalah anak yang akan mendapat imunisasi harus dalam keadaan sihat.Sebab pada prinsipnya imunisasi itu merupakan pemberian virus dengan memasukkan virus, bakteria, atau sebahagian daripada bakteria ke dalam tubuh, dan kemudian menimbulkan antibodi (kekebalan). Nah, untuk membentuk kekebalan yang tinggi, anak harus dalam keadaan fit. Jika anak dalam keadaan sakit maka kekebalan yang terbentuk tidak bagus. 
Imunisasi tidak boleh diberikan hanya pada keadaan tertentu misalkan anak mengalami kelainan atau penurunan daya tahan tubuh misalkan gizi buruk atau penyakit HIV / AIDS atau dalam penggunaan ubat ubatan steroid, anak diketahui mengalami reaksi alergi berat terhadap imunisasi tertentu atau bahagian imunisasi tertentu.

VAKSIN KOMBINASI

Biasanya diberikan pada anak yang orangtuanya lupa pada jadual vaksinasi anaknya. Jadi, para orangtua tak perlu takut jika sempat terlewat jadual imunisiasi buah hari sebab tak ada itu istilah hangus untuk imunisasi. Ibu bapa pun tak perlu harus mengulang imunisasi dari awal sebab sel-sel memori dalam tubuh mampu mengingat dan akan merangsang kekebalan bila diberikan imunisasi seterusnya.

No comments:

Post a Comment